Oleh : Rangga Galung Rihardika, S. ST. Par.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17.000
pulau (lebih), 300 suku bangsa (lebih), merupakan sebuah destinasi pariwisata yang sangat besar dan
kaya dengan keragaman sumber daya wisata. Baik kekayaan alam, kekayaan budaya dan keanekaragaman lainnya. Ini memerlukan
manajemen atraksi, dukungan sarana-prasarana infrastruktur, serta dukungan
masyarakat di sekitar destinasi. Kesemuanya perlu diperkuat. Agar potensi-potensi kepariwisataan dan produk-produk pariwisata dapat dikelola, dikemas sebagai produk wisata yang menarik. Berdaya saing tinggi dan menciptakan unique selling points bagi wisatawan.
Produk wisata dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan, mampu menciptakan jenis wisata
baru, yaitu produk wisata yang ramah lingkungan (green tourism). Inovasi brand sebagai
bagian penting dari konsep marketing dan pada gilirannya menghasilkan :
1. Atraksi wisata alam atau budaya yang sesuai dengan prinsip kelestarian
lingkungan. Misalnya model ecotourism, adventure tourism, wildlife tourism, dan
community based tourism
2. Akomodasi wisata, misalnya penginapan dan restoran yang ramah lingkungan
3. Aksesibilitas wisata seperti jalan dan transportasi yang ramah lingkungan
4. USP (Unique selling point) keunikan nilai jual dari sebuah produk wisata.
Wisatawan biasanya lebih menyukai sesuatu yang berbeda (something different) dari apa yang pernah dilihat, dirasakan, dilakukan di negara
dimana biasanya ia tinggal. Dalam mengemas produk
pariwisata harus mempertahankan keaslian lingkungan karena selalu lebih menarik daripada yang dibuat-buat. Oleh karena itu, menciptakan suatu lingkungan yang tidak asli (artificial) dari keadaan yang sebenarnya pasti tidak akan bertahan lama dan bagi promosi kepariwisataan dalam jangka panjang tidak menguntungkan untuk Indonesia. Bukan hanya keasliannya, tetapi keseluruhan pelayanan yang diberikan kepada wisatawan hendaknya memiliki style yang beda dengan yang lain, tetapi tetap memuaskan wisatawan. Style produk sangat diperlukan dalam mengemas daerah tujuan wisata. Tujuannya untuk
memperbarui dan menguasai pasar ( to re-new dan re-sell the market) sehingga dapat
menjamin penjualan. Dalam kepariwisataan product style
yang baik, misalnya :
1. Obyek harus menarik untuk disaksikan maupun dipelajari.
2. Mempunyai kekhususan dan berbeda dari obyek yang lain.
3. Prasarana menuju ke tempat tersebut terpelihara dengan baik.
4. Tersedia fasilitas something to see, something to do dan
something to buy.
5. Kalau perlu dilengkapi dengan sarana-sarana akomodasi dan hal lain
yang dianggap perlu. Bilamana produk yang ditawarkan oleh berbagai produsen dianggap
sama oleh wisatawan, maka perbedaan yang menguntungkan terletak pada product style
yang dimiliki * * *