Membangun Seni Budaya Tradisi.

Di banyak sekolah memberlakukan ekstra kurikuler seni budaya tradisi. Ada tari remo, gandrung, lenggang dan lainnya. Pembelajaran ekstra kurikuler dijalankan satu minggu satu kali. Setiap sekolah terkadang lebih dari lima ekstra kurikuler. Ada olahraga, bahasa asing, seni budaya dan seni bela diri dan seni menulis, Olahraga: badminton, futsal, basket, volly dan lainnya. Bahasa asing: Inggris, Mandarin, Jepang dan lainnya. Seni budaya: drama, fotografer, band, lukis, olah vokal, tari, Banjari dan lainnya. Seni bela diri: pencak silat, renang, karate dan lainnya. Seni menulis: jurnalistik dan lainnya. Semua guru ekstra kurikuler diajar oleh guru praktisi. Semua ini untuk melatih siswa pada bidang minat bakat.

Di beberapa sekolah juga mempunyai ekstra kurikuler karawitan. Di ekstra kurikuler ini, diajari juga olah vokal lagu-lagu Jawa. Seperti Ladrang, Srepegan, Ketawang, Campursari dan lainnya. Olah vokal pesinden juga diajarkan. Misal tentang cengkok irama gending.

Siswa juga diajari memainkan alat-alat gamelan. Seperti slenthem, suling, rebab, siter, gambang, kempol, gong, kenong, Bonang, demung, saron, kendang dan lainnya. Ekstra kurikuler seni budaya tradisi adalah bentuk upaya pelestarian (uri-uri) kepada generasi muda. Bahkan di SMK Negeri 12 Surabaya ada jurusan pedalangan. Dengan semakin banyaknya sekolah yang peduli seni budaya tradisi, walhasil bermunculan dalang-dalang dan sinden-sinden usia muda.

Dalang Muda.
-Khanha Shandhika.
-Muhammad Yusuf Anshor Khoirudin.
-Muhammad Armin dan lainnya.

Sinden Muda.
-Niken Salindry.
-Elisha Orcarus Allasso.
-Prigel Pangayu Anjarweming dan lainnya.
*
Poedianto.

Enquire now

Give us a call or fill in the form below and we will contact you. We endeavor to answer all inquiries within 24 hours on business days.